Agama Islam


SEJARAH PERTUMBUHAN ILMU PENGETAHUAN ISLAM
Pada masa Abasiyah, awal perkembangan Islam diiringi dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan menurut agama Islam mempunyai kedudukan yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW mengandung perintah untuk belajar mengenali Allah SWT dan memahami alam dengan ilmu khauniah. Setiap Muslim diwajibkan menuntut ilmu, sebab ilmu pengetahuan berguna untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Pada awalnya, tempat-tempat menuntut ilmu tidak seperti zaman sekarang. Selain sebagai tempat ibadah dan pusat kegiatan sosial, Rasulullah SAW menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat pendidikan. Di sinilah terjadinya ilmu pertukaran ilmu pengetahuan antar kaum muslimin terutama ajaran Islam.

Rasulullah SAW berdakwah dengan 2 aspek, yaitu agama & ilmu pengetahuan. Salah satu faktor penting kejayaan pendidikan Rasulullah SAW adalah karena beliau menjadikan diri nabi sebagai model dan teladan bagi umatnya.

Sistem pendidikan Rasulullah ialah nilai murid-muridnya diukur dari tingkat ketaqwaannya. Ukuran ketaqwaan terletak pada akhlak & amal sholeh yang dilakukan oleh diri mereka masing-masing. Dari sistem tersebut yang kemudian telah dikembangkan lebih lanjut oleh para sahabat maka lahirlah generasi yang disebut generasi Salafusshalih.

Sejak abad ke-4 Hijriah, para ulama & pembesar Islam mulai membangun tempat-tempat untuk belajar, seperti pesantren. Sahabat & tokoh kaum muslim sering mengajarkan ilmu dunia & agama kepada generasi muda dengan cara halaqah (pertemuan untuk belajar dengan duduk membentuk lingkaran).

Di kota Fez, Maroko, pada tahun 245 H dibangun masjid besar yang sekarang dikenal dengan nama Universitas Querowan, yaitu universitas pertama yang mengadakan studi berbagai ilmu dalam berbagai tingkatan, universitas ini dilengkapi asrama mahasiswa asing dari berbagai negara.

Catatan sejarah menyatakan bahwa 10 mahasiswa asing, selain umat Islam, telah menjadi alumni universitas tersebut. Salah satunya adalah Galbart (pastur yang menjadi Paus Sylvester II). Dialah yang memasukkan angka Arab ke Eropa. Ketika di Italia, ia berhasil menerjemahkan setiap ilmu yang ditulis umat Islam. Sejarah juga mencatat bahwa kaum muslim ialah pembawa & pelopor kebangkitan ilmu dunia, termasuk di Eropa setelah Fath Islami (kemenangan Islam).

Puncak dari kemajuan ilmu pengetahuan Islam ialah pada masa Khalifah Harus Ar-Rasyid dan putranya Al-Makmun. Pada waktu itu berdiri Baitul Hikmah (Lembaga Ilmu Pengetahuan). Tugas utama lembaga tersebut, antara lain menerjemahkan kitab-kitab berbahasa asing ke dalam bahasa Arab. Pada waktu itu juga, lahir banyak intelektual muslim yang merupakan tokoh dan penemu dalam berbagai bidang disiplin ilmu.

Allah akan mengangkat derajat/kedudukan umatnya beberapa tingkat. Hal tersebut terbukti jika seseorang yang berilmu tinggi maka ia akan mempunyai kedudukan yang tinggi.


Lembaga-Lembaga Pendidikan

1. Dar Al-Arqam
Rasulullah SAW menggunakan rumah Arqom bin Abi Al Arqam di Al Safa sebagai tempat pertemuan dan pengajaran dengan para sahabat. Jumlah yang hadir masih sedikit. Beliau membimbing mereka menghafal, menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci.

2. Masjid
Masjid digunakan sebagai tempat penyebaran dakwah ajaran Islam, tempat menyelesaikan masalah individu, tempat menyelesaikan masalah individu dan masyarakat, tempat menerima tamu-tamu penting, tempat musyawarah, tempat bertemunya pemimpin-pemimpin Islam, tempat bersidang dan madrasah bagi orang-orang yang menuntut ilmu.

3. Suffah
Al Suffah adalah ruang/bangunan yang bersambung dengan masjid. Suffah berfungsi sebagai majelis ilmu dan tempat tinggal para sahabat yang belum punya tempat tinggal.

4. Kuttab
Kuttab adalah tempat yang didirikan bangsa Arab sebelum datangnya Islam dengan tujuan untuk memberi pendidikan kepada anak-anak.